Berita Unik 24 – PT Inalum (Persero) resmi membeli sebagian saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Dengan demikian, kepemilikan saham Indonesia atas PTFI
Topic: NASIONAL
TGB Dikabarkan Akan Gabung Partai Golkar
Berita Unik 24 – Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau karib disapa Tuan Guru Bajang (TGB) dikabarkan bakal
Kronologi Penganiayaan Remaja Oleh Bahar Bin Smith
Berita Unik 24 – Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto membeberkan kronologi penganiayaan terhadap remaja yang diduga dilakukan
SBY Yakin Jokowi Tak Terlibat Soal Pengrusakan Baliho
Berita Unik 24 – Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan partainya dan PDIP tak terlibat perusakan balihonya di Pekanbaru.
Andy Arief : Usut Pengrusakan Atribut Atau Jokowi Kalah Pilpres
Berita Unik 24 – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief meminta Presiden Joko Widodo selaku kepala pemerintah untuk bisa memastikan pengusutan
Presiden Jokowi : Sudah Sepakat Dengan Inalum, 51% Saham Freeport Siap Dicaplok RI
Berita Nasional – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menerima laporan bahwa PT Inalum (Persero) sudah sepakat dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk
CCTV Stasiun Bangil Rekam Pelaku Bom Pasuruan
NASIONAL – Korps Bhayangkara sudah mengantongi wajah dan ciri-ciri pelaku teror bom di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Kamis (5/7/2018) siang. Pihak kepolisian
TGB : “Berikan Kesempatan Pak Jokowi Jadi Presiden Lagi”
Berita Nasional – Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang cukup memperhatikan pembangunan di
Jokowi Jawab Tudingan SBY Tentang Kenetralan Aparat
Berita Nasional – Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, menuding aparat keamanan tidak netral menjelang penyelenggaraan Pilkada
Penyidikan Kasus Chat Habib Rizieq di Stop
Berita Viral – Polri membenarkan telah menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) untuk kasus dugaan chat mesum yang menjerat pimpinan Front Pembela